animasi

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Senin, 13 Maret 2017

SAHABAT TERBAIK YANG MENGAJAKMU TAAT KEPADA ALLAH



SAHABAT TERBAIK YANG MENGAJAKMU“KETAATAN"
DAN MENCEGAHMU DARI YANG MUNGKAR

Allah سبحانه و تعالى berfirman;

وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.(QS.Ali'Imran Ayat 104)

Allah سبحانه و تعالى berfirman;
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ

“Jikalau penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka keberkahan dari langit dan bumi.(QS Al-A’raf : 96)

Allah سبحانه و تعالى berfirman;

 وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ (3)

“(2) Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar. (3) dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS Ath-Thalaq: 2-3)

 Rasulullah :
إِنَّ بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكَ الصَّلاَةِ

“Sesungguhnya pembeda antara seseorang dengan kesyirikan atau kekafiran adalah meninggalkan shalat.( HR Muslim : 82/246.)

 Orang yang meninggalkan shalat bukanlah orang yang bertakwa kepada Allah. Allah subhaanahu wa ta’aala menyebutkan kaitan yang erat antara shalat dan rezekiShalat dan Dzikir kepada Allah dapat menahan seseorang dari mengerjakan pekerjaan keji dan mungkar, Shalat 5 waktu sangat berpengaruh kepada ketakwaan seseorang dan dapat menjadi sebab dibukakannya pintu rezeki yang halal dan baik.

 Rasulullah telah menegaskan hakekat ini dengan bersabda:

الأَرْوَاحُ جُنُودٌ مُجَنَّدَةٌ فَمَا تَعَارَفَ مِنْهَا ائْتَلَفَ وَمَا تَنَاكَرَ مِنْهَا اخْتَلَفَ

Ruh-ruh itu bagaikan pasukan yang berkumpul (berkelompok). (Oleh karena itu), jika mereka saling mengenal maka mereka akan bersatu, dan jika saling tidak mengenal maka akan berbeda [berpisah] . ( HR al-Bukhâri :3336 dan Muslim : 6708)

 Allah Azza wa Jalla berfirman:

وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ

Sabarkanlah dirimu bersama orang-orang yang berdoa kepada Allah, pada waktu pagi dan petang, (yang mereka itu) menginginkan wajah-Nya [al-Kahfi/18: 28]

Dalam menafsirkan ayat ini, Imam Ibnu Katsîr rahimahullah menyatakan, “Duduklah bersama orang-orang yang mengingat Allâh, yang ber-tahlîl (mengucapkan lâ ilâha illallâh), memuji, ber-tasbiih (mengucapkan subhaanallah), bertakbir (mengucapkan Allâhu akbar) dan memohon pada-Nya di waktu pagi dan petang di antara hamba-hamba Allâh, baik mereka itu orang-orang miskin atau orang-orang kaya,

 MENJAUHI BUJUK RAYUAN SAITAN 

 Allah Azza wa Jalla berfirman:
 
لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءَنِي ۗ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلْإِنْسَانِ خَذُولًا

Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Quran ketika Al Quran itu telah datang kepadaku. Dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia. (QS.Al-Furqan Ayat 29)

Ini adalah jenis pertemanan yang fana, penuh kepalsuan. Mereka mengaku sebagai kawan yang paling setia. Nyatanya, ia berpaling ketika ia dibutuhkan. Setan digelari khadzulkarena telah berjanji menjadi teman setia manusia. Ia menjadikan kemaksiatan tampak indah di depan mata. Tapi ia hanya berdusta semata memperdaya syahwat manusia.
SEMOGA BERMANFAAT

MERSA SELALU DIAWASI OLEH ALLAH




“ MURAAQABATULLHA”
 “ MURAAQABATULLHA” [ MERSA SELALU DIAWASI OLEH ALLAH ] ADALAH AMALAN HATI YANG TINGGI KEDUDUKANYA DALAM ISLAM

Mersakan selalu diawasi seluruh aktifitas kita baik yang lahir maupun yang batin karnah Nama Allah Ta’ala Ar-Raqiib Yang Maha Mengawasi tidak ada hambanya yang luput dari pengawasanya,sangat bermanfaat bagi hamba yang menginginkan perjumpaan dengan Allah,karena secara tidak sadar hamba sangat malu jika berbuat yang dilarang Allah dan Rasulnya baik secara lahir maupun dalam hati dan hamba selalu berusaha selalu akan memperlihatkan kepada Allah setiap Amal ibadah yang di perintahkan kepadanya baik Yang wajib maupun sunnah.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (QS .An-Nisa' Ayat :1)
Inilah makna al-Ihsan yang disebutkan dalam hadits Jibril ‘alaihis salam yang 

terkenal, yaitu sabda Rasululah :
أن تعبد الله كأنكَ تراه، فإنْ لَمْ تَكُنْ تراه فإنه يراك

“[al-Ihsan adalah] engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, kalau kamu tidak bisa melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu (HR Muslim 8).
Kalau kita merenungkan dengan seksama ayat-ayat al-Qur’an yang menerangkan luasnya ilmu Allah Ta’ala dan bahwasanya tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan dan pengawasan-Nya, baik yang tampak di mata manusia maupun tersembunyi, seperti ayat-ayat berikut:
واعلموا أن الله يعلم ما في أنفسكم فاحذروه
“Dan ketahuilah bahwasanya Allah mengetahi apa yang ada dalam hatimu, maka takutlah kepada-Nya” (QS al-Baqarah Ayat 235).

Pengaruh positif yang paling utama dengan mengimani nama Allah yang agung ini adalah senantiasa merasakan muraaqabatullah (pengawasan dari Allah Ta’ala) dalam semua keadaan kita, dan timbulnya rasa malu yang sesungguhnya di hadapan-Nya, yang ini semua akan mendorong seorang hamba untuk selalu menetapi ketaatan kepada-Nya dan menjauhi semua perbuatan maksiat, di manapun dia berada
Muraaqabatullah (selalu merasakan pengawasan Allah Ta’ala) adalah kedudukan yang sangat tinggi dan agung dalam Islam, sekaligus termasuk tahapan utama untuk menempuh perjalanan menuju perjumpaan dengan Allah dan negeri akhirat.

Hakikat muraaqabatullah adalah terus-menerusnya seorang hamba merasakan dan meyakini pengawasan Allah Ta’ala terhadap (semua keadaannya) lahir dan batin, maka dia merasakan pengawasan-Nya ketika berhadapan dengan perintah-Nya, untuk kemudian dia melaksanakannya dengan sebaik-baiknya, dan ketika berhadapan dengan larangan-Nya, untuk kemudian dia berusaha keras menjauhinya dan menghindarinya.

Sungguh beruntung seorang hamba dalam setiap aktifitasnya lahir dan batin mersakan bahwa Allah sengtiasa mengawasi dirinya,karena inilah amlan batin yang sangat bermanfaat dalam perjalann hamba menuju perjumpaan dengan Tuhanya yaitu Pencipta seluruh Alam semesta baik yang Nampak maupun yang tersembunyi.

SEMOGA BERMANFAAT