﷽
TIADA PENOLNOG DAN PERLINDUNGAN TERBAIK
KECUALI
“ ALLAH ”
Tidakkah kamu mengetahui bahwa sesungguhnya
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu Dan kepunyaan Allahlah apa yang gaib di
langit dan di bumi
Wahai saudara Muslimku Ketahuilah bahwa kekauasan Allah tampa batas,Termasuk
dalam kekuasaan-Nya itu nasakh, yaitu menghapus hukum dan mengubahnya,
Al-Qur'an Surat Ali
'Imran Ayat 173
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ ﴿١٧٣﴾
"Cukuplah Allah
menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung".(QS.Ali’Imran:173)
"Sesungguhnya
manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah
kepada mereka", maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka
menjawab: "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah
sebaik-baik Pelindung".
Al-Qur'an Surat
Al-Baqarah Ayat 107
أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ
ۗ وَمَا لَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ ﴿١٠٧﴾
Tiadakah kamu mengetahui
bahwa kerajaan langit dan bumi adalah kepunyaan Allah? Dan tiada bagimu selain
Allah seorang pelindung maupun seorang penolong.(QS.Al-Baqarah :107)
(Tidakkah
kamu ketahui bahwa milik Allahlah kerajaan langit dan bumi) sehingga Dia dapat
berbuat terhadap keduanya menurut yang dikehendaki-Nya. (Dan tiada bagimu
selain Allah) (dari) hanya sebagai tambahan (seorang wali) seorang pelindung
yang akan melindungimu (dan tidak pula seorang pembela) yang akan menghindarkan
siksaan jika datang menimpa.
Sesungguhnya
kalau mereka beriman dan bertakwa, (niscaya mereka akan mendapat pahala), dan
sesungguhnya pahala dari sisi Allah adalah lebih baik, kalau mereka mengetahui.
Allah Maha Mengetahui apa yang mereka
kerjakan.
Dan sesungguhnya Allah telah menurunkan
kepadamu ayat-ayat yang jelas; dan tak ada yang ingkar kepadanya, melainkan
orang-orang yang fasik.
Al-Qur'an Surat- Al-Fatihah Ayat : 4-5
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ ﴿٤﴾ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
﴿٥﴾
Yang menguasai di Hari Pembalasan.
Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta
pertolongan.(QS.Al-Fatiha:4-5)
Bagi orang yang membacanya 'maaliki'
maknanya menjadi "Dia Yang memiliki semua perkara di hari kiamat".
Atau Dia adalah Zat yang memiliki sifat ini secara kekal, perihalnya sama
dengan sifat-sifat-Nya yang lain, yaitu seperti 'ghaafiruz dzanbi' (Yang mengampuni
dosa-dosa). Dengan demikian maka lafal 'maaliki yaumiddiin' ini sah menjadi
sifat bagi Allah, karena sudah ma`rifah (dikenal).Hanya Engkaulah yang kami
sembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan) Artinya kami
beribadah hanya kepada-Mu, seperti mengesakan dan lain-lainnya, dan kami
memohon pertolongan hanya kepada-Mu dalam menghadapi semua hamba-Mu dan lain-lainnya.tiada
alas an seorang hanba untuk lari dari pertolongan Allah karena sangat jelas
Bahwa Hanya Allah yang menguasai seluruh kerajaan baik dilangit maupun dibumi
dan akhirat kelak.
AL-Qur'an Surat Hud Ayat 123
وَلِلَّهِ غَيْبُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَإِلَيْهِ
يُرْجَعُ الْأَمْرُ كُلُّهُ فَاعْبُدْهُ وَتَوَكَّلْ عَلَيْهِ ۚ وَمَا رَبُّكَ بِغَافِلٍ
عَمَّا تَعْمَلُونَ
“Dan kepunyaan Allah-lah apa yang ghaib
di langit dan di bumi dan kepada-Nya-lah dikembalikan urusan-urusan semuanya,
maka sembahlah Dia, dan bertawakkallah kepada-Nya. Dan sekali-kali Tuhanmu
tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan.” (QS.Hud Ayat 123)
Dalam Sahih Muslim, diriwayatkan dari al-‘Ala bin Abdurrahman, dari
ayahnya dari Abu Hurairah ra, Rasulullah ﷺ
bersabda:
يَقُول اللَّه تَعَالَى قَسَمْت الصَّلَاةَ بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي نِصْفَيْنِ
فَنِصْفهَا لِي وَنِصْفهَا لِعَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ إِذَا قَالَ الْعَبْد
” الْحَمْد لِلَّهِ رَبّ الْعَالَمِينَ ” قَالَ اللَّه حَمِدَنِي عَبْدِي وَإِذَا قَالَ
” الرَّحْمَن الرَّحِيم ” قَالَ اللَّه أَثْنَى عَلَيَّ عَبْدِي فَإِذَا قَالَ : ”
مَالِك يَوْم الدِّين” قَالَ اللَّه مَجَّدَنِي عَبْدِي وَإِذَا قَالَ ” إِيَّاكَ نَعْبُد
وَإِيَّاكَ نَسْتَعِين ” قَالَ هَذَا بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ
فَإِذَا قَالَ ” اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيم صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْت عَلَيْهِمْ
غَيْر الْمَغْضُوب عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ ” قَالَ هَذَا لِعَبْدِي وَلِعَبْدِي
مَا سَأَلَ
“Aku telah membagi shalat menjadi dua
bagian antara diri-Ku dengan hamba-Ku. Bagi hamba-Ku apa yang di minta. Jika ia
mengucapkan “segala puji bagi Allah, Rabb semesta Alam”, maka Allah berfirman “
Hamba-Ku telah memuji-Ku”. Dan jika ia mengucapkan “maha Pemurah lagi Maha
Penyanyang” maka Allah berfirman :Hamba-Ku telah menyanjung-Ku”. Jika ia
mengucapkan“Yang menguasai Hari pembalasan” maka Allah berfirman “Hamba-ku
telah memuliakan-Ku”. Jika ia mengucapkan “hanya kepada Engaku kami menyembah
dan hanya kepada Engkau kami mohon pertolongan” maka Allah berfirman “Inilah
bagian antara diri-Ku dan hamba-Ku. Untuk hamba-Ku apa yang dia minta. Dan jika
Ia mengucapkan “Yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat
kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai, dan bukan pula jalan mereka
yang sesata, maka Allah berfirman “Ini unutk hamba-Ku dan bagi hamba-ku pula
apa yang ia minta.”
[Iyyakana’budu] didahulukan dari[wa-iyyakanastain],karena ibadah kepada-Nya merupakan tujuan, sedangkan permohonan pertolongan
hanya merupakan sarana untuk beribadah.
Ini merupakan dalil yang menunjukan
bahwa awal-awal surat al-Fatihah merupakan pemberitahuan dari Allah yang
memberikan pujian kepada diri-Nya sendiri dengan berbagi sifat-Nya yang Agung,
serta petunjuk kepada hamba-hamba-Nya agar memuji-Nya dengan pujian tersebut.[]
SEMOGA
BERMANFAAT