﷽
Assalaamu
alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuhu. SubhanAllah
“ JANGAN TUNGGU HARI
ESOK JIKA KAMU INGIN BERUBAH
KARENA TIDAK ADA JAMINAN HARI ESOK ADA UNTUKMU
“
Allah Ta’ala berfirman,
وَالْعَصْرِ
(1
إِنَّ الْإِنْسَانَ
لَفِي خُسْرٍ (2
إِلَّا الَّذِينَ
آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
(3
“Demi
masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati
kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al ‘Ashr:
1-3).
Imam Asy Syafi’i
rahimahullah berkata,
لَوْ تَدَبَّرَ النَّاسُ
هَذِهِ السُّوْرَةَ لَوَسَعَتْهُمْ
”Seandainya
setiap manusia merenungkan surat ini, niscaya hal itu akan mencukupi untuk
mereka.” [Tafsir Ibnu Katsir 8/499].
Berdakwah,
mengajak manusia kepada Allah ta’ala, adalah tugas para Rasul dan merupakan
jalan orang- orang yang mengikuti jejak mereka dengan baik. Allah ta’ala
berfirman,
قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي
أَدْعُو إِلَى اللَّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي وَسُبْحَانَ اللَّهِ
وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ (١٠٨
“Katakanlah,
“inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu)
kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha suci Allah, dan aku tiada termasuk
orang-orang yang musyrik.” (Yusuf: 108).
Jangan anda tanya
mengenai keutamaan berdakwah ke jalan Allah. Simak firman Allah ta’ala berikut,
وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا
مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
“Siapakah yang
lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan
amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah
diri?” (QS. Fushshilat:33).
Rasulullah ﷺ juga bersabda,
فَوَاللَّهِ لَأَنْ
يُهْدَى بِكَ رَجُلٌ وَاحِدٌ خَيْرٌ لَكَ مِنْ حُمْرِ النَّعَمِ
Demi Allah,
sungguh jika Allah memberikan petunjuk kepada seseorang dengan perantara
dirimu, itu lebih baik bagimu daripada unta merah” (HR.Bukhari:2783).
Oleh
karena itu, dengan merenungi firman Allah dan sabda nabi di atas, seyogyanya seorang
ketika telah mengetahui kebenaran, hendaklah dia berusaha menyelamatkan para
saudaranya dengan mengajak mereka untuk memahami dan melaksanakan agama Allah
dengan benar.
Sangat
aneh, jika disana terdapat sekelompok orang yang telah mengetahui Islam yang
benar, namun mereka hanya sibuk dengan urusan pribadi masing-masing dan “duduk
manis” tanpa sedikit pun memikirkan kewajiban dakwah yang besar ini.
Pada
hakekatnya orang yang lalai akan kewajiban berdakwah masih berada dalam
kerugian meskipun ia termasuk orang yang berilmu dan mengamalkannya. Ia masih
berada dalam kerugian dikarenakan ia hanya mementingkan kebaikan diri sendiri
(egois) dan tidak mau memikirkan bagaimana cara untuk mengentaskan umat dari
jurang kebodohan terhadap agamanya. Ia tidak mau memikirkan bagaimana cara agar
orang lain bisa memahami dan melaksanakan ajaran Islam yang benar seperti
dirinya. Sehingga orang yang tidak peduli akan dakwah adalah orang yang tidak
mampu mengambil pelajaran dari sabda rasulullah ﷺ,
لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ
حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
”Tidak sempurna
keimanan salah seorang diantara kalian, hingga ia senang apabila saudaranya
memperoleh sesuatu yang juga ia senangi.” (HR.Bukhari:13).
Jika
anda merasa senang dengan hidayah yang Allah berikan berupa kenikmatan mengenal
Islam yang benar, maka salah satu ciri kesempurnaan Islam yang anda miliki
adalah anda berpartisipasi aktif dalam kegiatan dakwah seberapapun kecilnya
sumbangsih yang anda berikan.
Semoga
bermanfa’at Amin