﷽
BICARA BAIK ATAU DIAM
TERKADANG DIAM ITU LEBIH
BAIK DARI PADA BERBICARA BOHONG DAN TIDAK ADA KEBAIKAN YANG DIDSARI KEBOHONGAN
Sungguh beruntung
orang yang banyak diam Ucapannya dihitung
Allah سبحانه و تعالى berfirman
إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ
كَانَ عَنْهُ مَسْئُوولًا
‘Sesungguhnya
pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan dimintai
pertanggung-jawaban.’ [ QS. Al-Isra’ Ayat 36 ]
Dari Abu Hurairah
bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ
خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُت
“Barang siapa yang
beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau
hendaklah ia diam.” [ Muttafaq ‘alaih: Al-Bukhari: 6018; Muslim :47 ]
Allah سبحانه و تعالى berfirman
إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ
كَانَ عَنْهُ مَسْئُوولًا
‘Sesungguhnya
pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan dimintai
pertanggung-jawaban.’ [ QS. Al-Isra’ Ayat 36 )
Dari Abu Hurairah
bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ
خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُت
Rasulullah ﷺ bersabda,
مَنْ يَضْمَنَّ لِي مَابَيْنَ لِحْيَيْهِ وَمَا بَيْنَ
رِجْلَيْهِ أَضْمَنْ لَهُ الْجَنَّةَ
“Barang siapa bisa
memberikan jaminan kepadaku (untuk menjaga) sesuatu yang ada di antara dua
janggutnya dan dua kakinya, kuberikan kepadanya jaminan masuk surga.”
Yang dimaksud dengan
“sesuatu yang ada di antara dua janggutnya” adalah mulut, sedangkan “sesuatu
yang ada di antara dua kakinya” adalah kemaluan.
Allah سبحانه و تعالى
berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا
قَوْلًا سَدِيدًايُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَن
يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
“Hai orang-orang yang
beriman, bertakwalah kamu sekalian kepada Allah dan katakanlah perkataan yang
benar, niscaya Allah memperbaiki amalan-amalanmu dan mengampuni dosa-dosamu.
Barangsiapa mentaati Allah dan RasulNya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenengan
yang besar” [ Al-Ahzab Ayat 70-71 ]
Dalam ayat lain disebutkan.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا
مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم
بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ
ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ
“Hai orang-orang yang
beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian
tindakan berprasangka itu adalah dosa. Janganlah kamu mencari-cari kesalahan
orang lain dan janganlah kamu sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain.
Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati ?
Tentu kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya
Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang” [Al-Hujurat Ayat 12 ]
Allah juga berfirman.
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ
بِهِ نَفْسُهُ ۖ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ إِذْ يَتَلَقَّى
الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ مَّا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ
إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
“Dan sesungguhnya Kami
telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan
Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya, (yaitu) ketika dua orang
malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk disebelah kanan dan yang
lain duduk disebelah kiri. Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan
di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadirs”
[Qaf Ayat 16-18]
Allah سبحانه و تعالى
berfirman
وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوا فَقَدِ احْتَمَلُوا بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُّبِينًا
“Dan orang-orang yang
menyakiti orang-orang mu’min dan mu’minat tanpa kesalahan yang mereka perbuat,
maka sesunguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata” [
Al-Ahzab Ayat 58 ]
Imam Abu Hatim Ibnu
Hibban Al-Busti berkata dalam kitabnya Raudhah Al-‘Uqala wa Nazhah Al-Fudhala
hal. 45, “Orang yang berakal selayaknya lebih banyak diam daripada bicara. Hal itu
karena betapa banyak orang yang menyesal karena bicara, dan sedikit yang
menyesal karena diam. Orang yang paling celaka dan paling besar mendapat bagian
musibah adalah orang yang lisannya senantiasa berbicara, sedangkan pikirannya
tidak mau jalan.
SEMOGA BERMANFAAT