﷽
ALLAH MENCINTAI HAMBANYA BERDOA KEPADA-NYA
Allah سبحانه و تعالى berfirman;
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ
إِذَا دَعَانِ
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya
kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku
mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku,”(al-Baqarah:
186)
Allah mencintai hamba yang berdoa
kepada-Nya, bahkan karena cinta-Nya Allah memberi ‘bonus’ berupa ampunan dosa
kepada hamba-Nya yang berdoa. Allah Ta’ala berfirman dalam sebuah hadits qudsi:
يا ابن آدم إنك ما دعوتني ورجوتني غفرت لك على ما كان منك ولا أبالي
“Wahai manusia, selagi engkau berdoa
dan berharap kepada-Ku, aku mengampuni dosamu dan tidak aku pedulikan lagi
dosamu” (HR. At Tirmidzi, ia berkata: ‘Hadits hasan shahih’)
Sungguh Allah memahami keadaan manusia
yang lemah dan senantiasa membutuhkan akan Rahmat-Nya. Manusia tidak pernah
lepas dari keinginan, yang baik maupun yang buruk. Bahkan jika seseorang
menuliskan segala keinginannya dikertas, entah berapa lembar akan terpakai.
Allah سبحانه و تعالى berfirman;
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku
niscaya Aku ingat (pula) kepadamu” (QS. Al Baqarah: 152).
Hadit qudzi Allah sesuai dengan sangkaan
hamba-Nya
Nabi ﷺ
bersabda;
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ – رضى الله عنه – قَالَ قَالَ النَّبِىُّ – صلى الله
عليه وسلم « يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى أَنَا
عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِى بِى ، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِى ، فَإِنْ ذَكَرَنِى فِى
نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِى نَفْسِى ، وَإِنْ ذَكَرَنِى فِى مَلأٍ ذَكَرْتُهُ فِى مَلأٍ
خَيْرٍ مِنْهُمْ ، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ بِشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا
، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا ، وَإِنْ أَتَانِى
يَمْشِى أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً
Dari Abu Hurairah –radhiyallahu ‘anhu-,
ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Ta’ala
berfirman:Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia
mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya
dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di
kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat). Jika ia
mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat
kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepada-Ku
dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat.” (HR. Bukhari
: 6970 dan Muslim : 2675).
Doanya para Nabi dan orang shalih
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ
وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
“Wahai Rabb kami, anugerahkanlah kepada
kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan
jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (al-Furqaan: 74)
Waktu-Waktu Terkabulnya Do’a
”Dianjurkan untuk berdo’a ketika turunnya hujan, sebagaimana
diriwayatkan bahwa Nabi ﷺ
bersabda,
اُطْلُبُوا اسْتِجَابَةَ الدُّعَاءِ عِنْدَ ثَلَاثٍ : عِنْدَ الْتِقَاءِ
الْجُيُوشِ ، وَإِقَامَةِ الصَّلَاةِ ، وَنُزُولِ الْغَيْثِ
“Carilah do’a yang mustajab pada tiga keadaan :
(1) Bertemunya dua pasukan,
(2) Menjelang shalat dilaksanakan, dan
(3) Saat hujan turun.” (
Lihat Shohihul Jaami’ no. 1026 )
Rasulullah ﷺ
bersabda,
ثِنْتَانِ مَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِوَ تَحْتَ المَطَرِ
“Dua do’a yang tidak akan ditolak:
[1] do’a ketika adzan dan
[2] do’a ketika ketika turunnya hujan.”( HR. Al Hakim dan Al
Baihaqi. )
BEDOALAH PADA WAKTU YANG
TEPAT
Allah Ta’ala mencintai hamba-Nya yang berdoa
disepertiga malam yang terakhir. Allah Ta’ala berfirman tentang ciri-ciri orang
yang bertaqwa, salah satunya:
وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُون
“Ketika waktu sahur (akhir-akhir malam), mereka berdoa memohon
ampunan” (QS. Adz Dzariyat: 18)
Sepertiga malam yang paling akhir
adalah waktu yang penuh berkah, sebab pada saat itu Rabb kita Subhanahu Wa
Ta’ala turun ke langit dunia dan mengabulkan setiap doa hamba-Nya yang berdoa
ketika itu. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:
ينزل ربنا تبارك وتعالى كل ليلة إلى السماء الدنيا ، حين يبقى ثلث الليل
الآخر، يقول : من يدعوني فأستجيب له ، من يسألني فأعطيه ، من يستغفرني فأغفر له
“Rabb kita turun ke langit dunia pada
sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman: ‘Orang
yang berdoa kepada-Ku akan Ku kabulkan, orang yang meminta sesuatu kepada-Ku
akan Kuberikan, orang yang meminta ampunan dari-Ku akan Kuampuni‘” (HR. Bukhari
no.1145, Muslim no. 758)
Namun perlu dicatat, sifat ‘turun’
dalam hadits ini jangan sampai membuat kita membayangkan Allah Ta’ala turun
sebagaimana manusia turun dari suatu tempat ke tempat lain. Karena tentu
berbeda. Yang penting kita mengimani bahwa Allah Ta’ala turun ke langit dunia,
karena yang berkata demikian adalah Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam
diberi julukan Ash shadiqul Mashduq (orang jujur yang diotentikasi kebenarannya
oleh Allah), tanpa perlu mempertanyakan dan membayangkan bagaimana caranya.
Dari hadits ini jelas bahwa sepertiga
malam yang akhir adalah waktu yang dianjurkan untuk memperbanyak berdoa. Lebih
lagi di bulan Ramadhan, bangun di sepertiga malam akhir bukanlah hal yang berat
lagi karena bersamaan dengan waktu makan sahur. Oleh karena itu, manfaatkanlah
sebaik-baiknya waktu tersebut untuk berdoa.Ingatlah saudariku apapun masalahnya
dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.
Allah سبحانه و تعالى berfirman;
أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.” (Qs
Ar-Ra’d: 28)
wahai sahabatku doa adalah kunci yang sangat ampuh dan
mujarab untuk melepaskan kepenatan hati, rasa was-was ataupun segala masalah
yang sedang kita hadapi. Ingatlah bahwa doa adalah inti ibadah. Kita percaya
bahwa dengan terus dan terus memohon kepada Allah maka Allah akan memudahkan
urusan kita.Serahkan semua usaha kita kepada Allah, karena Allah yang berhak
menentukan hasil dari proses yang kita usahakan.
Rasulullah ﷺ
bersabda:
يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ
إِذَا ذَكَرَنِي فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي وَإِنْ ذَكَرَنِي
فِي مَلَإٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلَإٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ بِشِبْرٍ
تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ
بَاعًا وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً
“ Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
’Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku kepada-Ku, Aku bersamanya bila dia
ingat Aku. Jika dia mengingat-Ku dalam dirinya, Aku mengingatnya dalam diri-Ku.
Jika dia menyebut Nama-Ku dalam suatu perkumpulan, Aku menyebutkan dalam
perkumpulan yang lebih baik dari mereka. Bila dia mendekat kepada-Ku sejengkal,
Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika dia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku
mendekat kepadanya sedepa. Jika dia datang kepada-Ku dengan berjalan (biasa),
maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat.” (HR Bukhari Muslim)
DISAAT BERBUKA PUASA
Waktu berbuka puasa pun merupakan waktu
yang penuh keberkahan, karena diwaktu ini manusia merasakan salah satu
kebahagiaan ibadah puasa, yaitu diperbolehkannya makan dan minum setelah
seharian menahannya, sebagaimana hadits:
للصائم فرحتان : فرحة عند فطره و فرحة عند لقاء ربه
“Orang yang berpuasa memiliki 2 kebahagiaan: kebahagiaan ketika
berbuka puasa dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabb-Nya kelak” (HR.
Muslim,:1151)
Rasulullah ﷺ
Wasallam:
ثلاث لا ترد دعوتهم الصائم حتى يفطر والإمام العادل و المظلوم
‘”Ada tiga doa yang tidak tertolak.
Doanya orang yang berpuasa ketika berbuka, doanya pemimpin yang adil dan doanya
orang yang terzhalimi” (HR. Tirmidzi no.2528, Ibnu Majah no.1752, Ibnu Hibban
no.2405, dishahihkan Al Albani di Shahih At Tirmidzi)
Doa orangtua kepada anaknya dan doa seorang musafir
Allah
سبحانه و تعالى
berfirman;
رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ
دُعَاءِ
Ya Tuhan kami, jadikanlah kami dan anak
cucu kami orang-orang yang tetap mendirikan sholata. Ya Tuhan kami, perkenankan
doa kami.” (Q.S. Ibrahim: 40)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu,
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda:
”Tiga orang yang doanya pasti
terkabullkan; doa orang yang teraniaya, doa seorang musafir dan doa orangtua
terhadap anaknya.” HR Abu Daud dan dihasankan oleh Al-Albani
SAAT bangun
tidur PADA malam hari bagi orang
yang bersuci dan berdzikir sebelum tidur
Dari
‘Amr bin ‘Anbasah Radhiyallahu’anhu bahwa Rasulullah ﷺ
bersabda:
“Tidaklah seorang hamba tidur dalam
keadaan suci lalu terbangun pada malam hari kemudian memohon sesuatu tentang
urusan dunia atau akhirat melainkan Allah akan mengabulkannya.” (HR Ibnu Majah)
Diantara adzan dan iqamah
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu,
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“Doa tidak akan ditolak antara adzan
dan iqamah.” (HR Abu Daud, dishahihkan Al-Albani)
Pada waktu sujud dalam shalat
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu’anhu,
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda:
“Adapun pada waktu sujud, maka
bersungguh-sungguhlah berdoa sebab doa saat itu sangat diharapkan untuk
terkabul.” (HR Muslim)
Ketika Meminum Air Zam-zam
Rasulullah ﷺ
bersabda:
ماء زمزم لما شرب له
“Khasiat Air Zam-zam itu sesuai niat
peminumnya” (HR. Ibnu Majah, 2/1018 )
Allah
سبحانه
و تعالى
berfirman;
وَإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا
مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
“Dan aku
mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan)
Engkau daripada setan yang terkutuk.” (Ali Imran: 37)
WAHAI SAHABAT MUSLIMKU KETAHUILAH BAHWA
Allah adalah Pencipta yang suka jika hambaNya mengeluh denga Berdoa dan minta
kepada Sang Pencipta (Allah) adalah solusi dan sangat DEKAT MENDENGAR SETIAP
DOA HAMBANYA.[]
SEMOGA BERMANFA’AT