﷽
Allåhumma anta råbbiy, laa ilaaha illa anta, khålaqtaniy wa ana ‘abduka, wa ana ‘ala ‘ahdika, wa wa’dika, mas tathå’tu, a’uudzubika min syarri maa shåna’tu, abuu-u laka wa ni’matika ‘alayya, wa abuu-u bidzanbiy, faghfirliy, fa innahu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta.
“Ya Allah! Engkau adalah Rabbku,
tidak ada ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) kecuali Engkau. Engkaulah
yang menciptakan aku dan aku adalah hambaMu. Aku akan setia pada perjanjianku
denganMu semampuku. Aku berlindung kepadaMu dari kejelekan apa yang aku
perbuat. Aku mengakui nikmatMu (yang Engkau berikan) kepadaku dan aku mengakui
dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat
mengampuni dosa kecuali Engkau.”
Keterangan :"Barangsiapa
membacanya dengan yakin di waktu pagi lalu ia meninggal sebelum masuk waktu
sore, maka ia termasuk ahli Surga. Dan barangsiapa membacanya dengan yakin di
waktu sore lalu ia meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk ahli
Surga." (HR. Al-Bukhari no. 6306, 6323, Ahmad IV/122-125, an-Nasa-i
VIII/279-280) dari Syaddad bin Aus R.A. Imam ath-Thabarani dalam
al-Mu'jamul Kabir ( No1308 ) dan lainya dari Shahabat Syaddad bin Aus
Radhyallahu anhu.
Sutama-utama istighfar Namun harus
kita sadari dalam Islam,makna istighfar tidak terletak pada pengucapanya, namun
pada seberapa sesorang menghayati apa yang diucapkanya dan apabila telah
berbuat dosa,maka istighfar sebagai titik acuan agar tidak mengulangi
perbuatanya inilah seutama-utama istgfar.
SEMOGA BEMANFAAT