﷽
SAHABAT TERBAIK YANG MENGAJAKMU“KETAATAN"
DAN MENCEGAHMU DARI YANG MUNGKAR
Allah سبحانه و تعالى berfirman;
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ
وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Dan hendaklah ada di
antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang
ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.(QS.Ali'Imran
Ayat 104)
Allah سبحانه و تعالى
berfirman;
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا
عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ
“Jikalau penduduk
negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada
mereka keberkahan dari langit dan bumi.(QS Al-A’raf : 96)
Allah سبحانه و تعالى
berfirman;
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (2) وَيَرْزُقْهُ
مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ (3)
“(2) Barangsiapa
bertakwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar. (3) dan
memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS Ath-Thalaq:
2-3)
Rasulullah ﷺ:
إِنَّ بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ
تَرْكَ الصَّلاَةِ
“Sesungguhnya pembeda
antara seseorang dengan kesyirikan atau kekafiran adalah meninggalkan shalat.(
HR Muslim : 82/246.)
Orang yang meninggalkan shalat bukanlah orang
yang bertakwa kepada Allah. Allah subhaanahu wa ta’aala menyebutkan kaitan yang
erat antara shalat dan rezekiShalat dan Dzikir kepada Allah dapat menahan
seseorang dari mengerjakan pekerjaan keji dan mungkar, Shalat 5 waktu sangat berpengaruh kepada ketakwaan seseorang dan dapat
menjadi sebab dibukakannya pintu rezeki yang halal dan baik.
Rasulullah ﷺ telah menegaskan hakekat ini
dengan bersabda:
الأَرْوَاحُ جُنُودٌ مُجَنَّدَةٌ فَمَا تَعَارَفَ مِنْهَا
ائْتَلَفَ وَمَا تَنَاكَرَ مِنْهَا اخْتَلَفَ
Ruh-ruh itu bagaikan
pasukan yang berkumpul (berkelompok). (Oleh karena itu), jika mereka saling
mengenal maka mereka akan bersatu, dan jika saling tidak mengenal maka akan
berbeda [berpisah] . ( HR al-Bukhâri :3336 dan Muslim : 6708)
Allah Azza wa Jalla berfirman:
وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ
بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ
Sabarkanlah dirimu
bersama orang-orang yang berdoa kepada Allah, pada waktu pagi dan petang, (yang
mereka itu) menginginkan wajah-Nya [al-Kahfi/18: 28]
Dalam menafsirkan ayat
ini, Imam Ibnu Katsîr rahimahullah menyatakan, “Duduklah bersama orang-orang
yang mengingat Allâh, yang ber-tahlîl (mengucapkan lâ ilâha illallâh), memuji,
ber-tasbiih (mengucapkan subhaanallah), bertakbir (mengucapkan Allâhu akbar)
dan memohon pada-Nya di waktu pagi dan petang di antara hamba-hamba Allâh, baik
mereka itu orang-orang miskin atau orang-orang kaya,
MENJAUHI
BUJUK RAYUAN SAITAN
Allah
Azza wa Jalla berfirman:
لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءَنِي
ۗ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلْإِنْسَانِ خَذُولًا
Sesungguhnya dia telah
menyesatkan aku dari Al Quran ketika Al Quran itu telah datang kepadaku. Dan
adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia. (QS.Al-Furqan Ayat 29)
Ini adalah jenis pertemanan
yang fana, penuh kepalsuan. Mereka mengaku sebagai kawan yang paling setia.
Nyatanya, ia berpaling ketika ia dibutuhkan. Setan digelari khadzulkarena telah
berjanji menjadi teman setia manusia. Ia menjadikan kemaksiatan tampak indah di
depan mata. Tapi ia hanya berdusta semata memperdaya syahwat manusia.
SEMOGA BERMANFAAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar