Berduka hal yang
dilarang Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam
firmanya:
وَلَا
تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. (QS Ali 'Imran :139)
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى : "Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita".(QS. At-Taubah Ayat 40)
Rasulullah ﷺ pun berdo’a untuk agar terhindar dari kesedihan, “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran; Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari adzab kubur. Tiada Tuhan kecuali Engkau.” (HR. Abu Dawud)
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى :
لَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَىٰ مَا مَتَّعْنَا
بِهِ أَزْوَاجًا مِنْهُمْ وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ
لِلْمُؤْمِنِينَ
Janganlah sekali-kali kamu menunjukkan pandanganmu kepada kenikmatan
hidup yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan di antara mereka
(orang-orang kafir itu), dan janganlah kamu bersedih hati terhadap mereka dan
berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman. (QS : Al-Hijr:88)
Firman Allah
سُبْحَانَهُ
وَ تَعَالَى :
قُلْنَا
اهْبِطُوا مِنْهَا جَمِيعًا ۖ فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنْ
تَبِعَ هُدَايَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Kami berfirman: "Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati". (QS.Al-Baqarah : 38)
Sikap bersedih hati akam mematikan cahaya harapan,mematikan ruh cinta dan membekukan semangat jiwa. Sikap bersedih hati bukanlah hal yang diperintahkan dan bukan hal yang dianjurkan bagi orang mukmin .kecuali dalam hal meninggalkan ketaatan kepada Allah bersedih atau menyesal dalam melakukan dosa itu dianjurkan dalam islam.
Dalam Islam Tidak Diajarkan Bersedih (selain takut kerana Allah) tidak diajarkan dalam agama. Bahkan kita banyak menemui ayat mahupun hadis yang melarang kita untuk bersedih. Kesedihan hanya akan memperkeruh nuangsa hidup .
Ingatlah saudaraku,
cobaan merupakan tanda kecintaan
Allah سُبْحَانَهُ
وَ تَعَالَى kepada
hamba-Nya.
Rasulullah ﷺ bersabda,
“Sesungguhnya Allah ta’ala jika mencintai suatu kaum, maka Dia akan memberi
mereka cobaan.” (HR. Tirmidzi, shohih).
Rasulullah ﷺ bersabda
مَنْ
سَرَّتْهُ حَسَنَاتُهُ وَسَاءَتْهُ سَيِّئَاتُهُ فَهُوَ الْمُؤْمِنُ
“Barangsiapa yang
merasa bergembira karena amal kebaikannya dan sedih karena amal keburukannya,
maka ia adalah seorang yang beriman” (HR. Tirmidzi).
Atau seorang merasa
sedih saat tertinggal shalat jamaah di masjid, menyia-nyiakan waktu, tertidur
di sepertiga malam terakhir hingga luput dari sholat tahajud, ini suatu hal
yang terpuji. Ini tanda adanya cahaya iman dalam hatinya.
Yang tercela adalah
saat seorang larut dalam sedihnya. Hingga membuat hatinya lemah, tekadnya
meredup, rasa optimisnya menghilang, kesedihan yang menghancurkan harapan.
Sampai membuatnya tidak mau bergerak, tidak ada ikhtiyar untuk mengubah
keadaannya untuk menjadi insan yang bahagia.
Bersyukurlah anda atas
nikmat Islam. Karena Islam adalah agama yang menginginkan anda untuk senantiasa
bahagia. Allah ‘azza wa jalla. Sang Pembuat Syariat ini tak ingin melihat
hamba-Nya bersedih hati. Oleh karenanya, Islam diturunkan untuk membawa
kebahagiaan bagi segenap makhluk, bukan untuk menyusahkan.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى ,
مَا
أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لِتَشْقَىٰ
“Kami tidaklah
menurunkan Al Quran ini kepadamu untuk membuatmu susah” [QS. Thaha: 2]
Maksud dari ayat ini ,
Islam diturunkan untuk membuatmu bahagia. Bahkan, saat seorang jauh dari Islam,
saat Itulah kesedihan hakiki akan menghampirinya, dia memang pantas untuk
mendapat kesedihan,
Ya Allah,
anugerahkanlah kepada kami keyakinan dan kesabaran yang akan memudahkan kami
mendapatkan kehalalan ridah dan cintamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar