Manusia Penduduk Surga Bukan Penduduk Dunia
Wahai
sahabat Sesungguhnya kita di dunia ini hanya merantau. Kampung halaman kita bukan dimana kita dilahirkan,tapi di negeri akhirat, yaitu disurga karena nenek-nenek Moyang Adam dan Hawa memang berasal
dari surga.
Kita hanya berimigrasi menjadi
penduduk dunia, aslinya kita adalah penduduk surga. Maka sadarilah dunia yang
fana ini. Merenunglah, bertafakkurlah, kenalilah diri kita masing-masing.
Dekatkanlah seluruh jiwa dan raga kita pada Allah swt. karena Dia adalah
sebenar-benarnya tempat kembali.
Allah
‘Azza wa Jalla berfirman,
“sesungguhnya
kami milik Allah dan hanya kepada-Nya kami kembali.” (QS: Al Baqarah:
156).
Allah
‘Azza wa Jalla berfirman,
وَمَا هَٰذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ ۚ وَإِنَّ الدَّارَ
الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
“Dan
tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan
sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka
mengetahui.” (QS Al-‘Ankabut: 64).
Suatu
ketika Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu melihat Rasulullah ﷺ tidur di atas selembar tikar. Ketika bangkit dari
tidurnya tikar tersebut meninggalkan bekas pada tubuh beliau. Berkatalah para
shahabat yang menyaksikan hal itu, “Wahai Rasulullah, seandainya boleh kami
siapkan untukmu kasur yang empuk!” Beliau menjawab:
مَا لِي وَمَا لِلدُّنْيَا، مَا أَنَا فِي الدُّنْيَا إِلاَّ كَرَاكِبٍ اسْتَظَلَّ
تَحْتَ شَجَرَةٍ ثُمَّ رَاحَ وَتَرَكَهَا
“Ada
kecintaan apa aku dengan dunia? Aku di dunia ini tidak lain kecuali seperti
seorang pengendara yang mencari teteduhan di bawah pohon, lalu beristirahat,
kemudian meninggalkannya.” (HR. At-Tirmidzi no. 2377,)
Tatkala
orang-orang yang utama, mulia lagi berakal mengetahui bahwa Allah Subhanahu wa
Ta’ala telah menghinakan dunia, mereka pun enggan untuk tenggelam dalam
kesenangannya. Apatah lagi mereka mengetahui bahwa Nabi mereka ﷺ
hidup di dunia penuh kezuhudan dan memperingatkan para shahabatnya dari fitnah
dunia. Mereka pun mengambil dunia sekedarnya dan mengeluarkannya di jalan Allah
Subhanahu wa Ta’ala sebanyak- banyaknya. Mereka ambil sekedar yang mencukupi
dan mereka tinggalkan yang melalaikan.
Rasulullah
ﷺ pernah berpesan kepada Abdullah bin Umar
radhiyallahu ‘anhuma, sambil memegang pundak iparnya ini:
كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيْلٍ
“Jadilah
engkau di dunia ini seperti orang asing atau bahkan seperti orang yang sekedar
lewat (musafir).” (HR. Al-Bukhari no. 6416)
Rasulullah
ﷺ pun pernah bersabda:
لَوْ كَانَتِ الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ اللهِ جَنَاحَ بَعُوْضَةٍ مَا سَقَى
كَافِرًا مِنْهَا شَرْبَةَ مَاءٍ
“Seandainya
dunia punya nilai di sisi Allah walau hanya menyamai nilai sebelah sayap
nyamuk, niscaya Allah tidak akan memberi minum kepada orang kafir seteguk
airpun.” (HR. At-Tirmidzi no. 2320,)
Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
مَّن كَانَ يُرِيدُ الْعَاجِلَةَ عَجَّلْنَا لَهُ فِيهَا مَا نَشَاءُ لِمَن
نُّرِيدُ ثُمَّ جَعَلْنَا لَهُ جَهَنَّمَ يَصْلَاهَا مَذْمُومًا مَّدْحُورًا* وَمَنْ
أَرَادَ الْآخِرَةَ وَسَعَىٰ لَهَا سَعْيَهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَٰئِكَ كَانَ سَعْيُهُم
مَّشْكُورًا
“Barangsiapa
menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia
itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan
baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir.
Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu
dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah
orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik.” (QS Al-Isra’: 18-19).
Engkau
juga akan tahu bahwa orang yang sabar adalah orang-orang yang dicintai Allah,
sebagaimana firman-Nya.
وَاللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ
“Dan,
Allah mencintai orang-orang yang sabar”. [Ali Imran : 146]
Engkau
juga akan mendapatkan bahwa Allah memberi balasan kepada orang-orang yang sabar
dengan balasan yang lebih baik daripada amalnya dan melipat gandakannya tanpa
terhitung. Firman-Nya.
وَلَنَجْزِيَنَّ الَّذِينَ صَبَرُوا أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Dan,
sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan
pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan”. [An-Nahl : 96]
Wahai sahabtku jangan tertipu oleh gemerlapnya dunia dan
pernak-perniknya ini hanya sementara,dunia ini bukan tempat kita yang abadi
diakhiratlah kampung halaman kita yang sebnernya,kami datang dari Allah akan kita kembali kepadanya dengan selamat apabila kita mengitu aturanya yang telah di conttohkan Rasulullah . ﷺ
SEMOGA BERMANFAAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar