Menyepurnakan
Keimanan
عَنْ أَبِي مُحَمَّدٍ عَبْدِ
اللهِ بْنِ عَمْر وبْنِ العَا صِ رَ ضِيَ اللهُ
عَنْحُمَا قَا لَ : قَا لَ رَسُوْ لُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ : لاَ يُعْؤْ مِنُ أَحَدُ كٌمْ حَتَّى يَكُوْ نَ هُوَ اهُ تَبَعاً
لِمَاجِعْتُ بِهِ .(حَد يْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ وَرَوَيْنَا هُ فِيِ كِتَ بِ اْلحُجَةِ
بِإِ سْنَادٍ صَحِيْحٍ )
Dari
Abu Muammad Abdillah bin Amr bin 'Ash ra. ia berkata, "Rasulullah ﷺ . bersabda, 'Tidak beriman salah seorang di
antara kalian hingga hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa." : ( Hadits
ini adalah hadits hasan shih dan kami riwayatkan dari kitab al-Hujjah dengan
sanad yang sshih ).
Sumber
Hadits Kitab al-Hujjah adalah kitab akidah Ahlusunnah yang mencakup penjelasan
mengenai pokok-pokok agama berdasarkan kaidah-kaidah ahli Hadits.nama
lengkapnya al-Hujjah ala Tariki Suluk Muhajjah. Tentang kitab tersebut,Ibnu
Hajar All-Haitami berkata," Ini adalah kitab yang bagus dan
bermanfaat,dikarang oleh Abu Fath Nashr bin Ibrshim Al-Maqdisi .Ia adalah
seorang ahli fikih Mazhab Syafi'ih dan ahli zuhud.Ia perna tingal di Damaskus
dan meninggal pada tahun 490 H."
Mengikuti
Hawa Nafsu Merupakan Pangkal Maksiat, Bid'ah, dan Penolakan terhdap Kebenaran
Siapa
saja yang membiarkan syawatnya dan menuruti hawa nafsunya,maka hawa nafsunya
dan syahwat itu akan menriknya kepada kemaksiatan dan dosa serta mendorongnya
untuk melanggar syariat الله سبحانه وتعالى Pada kenyataanya, penyimpangan,perbuatan bid’ah fisik, dan
murtad terjadi bukan karena tidak jelasnya kebenaran atau karena mereka tidak
puas terhadapnya.kebenaran adalah sesuatu yang jelas dan nyata,begitu juga
dengan kebatilan.
Akan
tetapi,mereka lebuh mengikuti hawa nafsunya. الله سبحانه وتعالى .berfirman:
"Maka jika mereka tidak menjawab ( tantanganmu) ketahuilah bahwa
sesungguhnya mereka hanyalah mengikuti hawa nafsu mereka( belaka ).Dan siapakah
yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak
mendapat petunjuk dari Allah sedikit paun," (QS Al-Qashash[28]:50)
Mengikuti
Hawa Nafsu Sama Halnya dengan Menjadikanya sebagai Tuhan
Ibadah
berati tunduk dan patuh. Siapasaja yang tunduk dan patuh kepada syahwatnya, maka
mereka telah menjadi hamba bagi nafsunya.Hawa nafsu dan syahwat selalu
membayangi manusia hingga mereka dikuasai. Tindakanya senagtiasa diwarnai oleh
nafsunya sehinggah mereka selalu mengikuti perintah-perintah nafsu meskipun
bertentangan dengan pikiran dan akalnya serta berlawanan dengan pengatahuan dan
ilmunya.dengan begitu, Anda akan menemukan budak nafsu yang buta dan tuli dari
kebenaran.Mereka tidak mengenal istiqamah dan tidak berjalan pada jalan yang
benar.Ibnu Abbas berkata," Hawa nafsu adalah tuhan yang disenbah
dibumi." Kemudian ia membaca :
"Tidakkaah
kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhan," (QS
Al-Furqan [25]:43).
Dalam
sebuah hadits ,Rasulullah ﷺ .bersabda,
”Tidak
ada Tuhan yang disembah dibawah kolm langit yang lebih besar (dosanya)
dibandigkan hawa nafsu yang dituruti."
Perjungan melawan hawa nafsu adalah buah dari ma'rifatullah,
pengatahuan tentang kebesara-Nya, dan pengakuan terhadap berbagai nikmat-Nya. Oleh
karena itu seorang hamba akan senagtiasa melawan hawa nafsunya hingga ia
terlepas secara keseluruhan dari penyembahan terhadap hawa nafsu menuju
penyembahan kepada Allah swt. semata sehingga sempurna imanya dan kuat
keyakinanya.Dengan demikian,ia akan menjadi orang yang memperoleh kebahagiaan
di dunia dan akhirat.
الله
سبحانه وتعالى berfirman: "Dan adapun
orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhanya dan menahan diri dari keinginan
hawa nafsunya,maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal (nya)," (QS
An-Nazi'at [40-41). di ayat yang lain " Adapun orang yang melampaui
batas.Dan mengutamakan kehidupan dunia,maka sesungguhnya nerakalah tempat
tinggal(nya),"(QS An-Nazi'at [79]37-39)
Jika
seorang muslim mengikuti jalan الله سبحانه وتعالى .dengan tekat
yang kuat dalam kondisi apa pun,mengikuti perintah dan menjauhi
larangan,menjadikannya sebagai hukum yang adil untuk semua orang,menghalalkan
yang halal dan mengharamkan yang haram,seta menghidari perkara-perkara syubhat
dan bersifat wara terhadapnya,orang seperti ini telah menggapai keimanan yang
sempourna Ia akan mencapai tingkat keyakinan yang paling tinggi.Jika ia tidak
seperti itu,keinmananya masi ada kekurangan.
Agar
sesorang muslim mendapatkan fondasi iman dan berjalan menuju
kesempurnaanya,seharunya ia mencintai apa yang dicintai oleh الله سبحانه وتعالى .dan Rasulnya dengan cinta inilah akan
memndorngnya untuk melaksanakan perintah,baik wajib maupun sunnah.di
sampingitu,ia juga membeci apa pun yang dibenci oleh Allah dan Rasulnya baik
yang haram mauun yang makruh.kencintaan apa yang dicintai oleh الله سبحانه وتعالى .dan membeci apa yang dibencinya tidak
akan terwujud,kecuali ia mencintai Allah swt.dan Rasul-Nya dengan cinta yang
mengalhkan sgalanya sehingaa mendahuukan keduanya di atas yang lainya . الله سبحانه وتعالى berfitman: " Katakan,'Jika kamu
(benar-benar) mencintai Allah,ikutilah aku ,niscaya Allah mengasihi dan
mengampuni dosa-dosamu," (QS Ali Imran [3]:31).
Seorang
Ulama berkata." Setiap orang yng mangaku cinta kepada Allah swt.dan tidak
mengikuti perinta-Nya maka pengakuannya tidak sah.Setiap orang yang cinta
kepada الله سبحانه وتعالى . namun tidak takut kepada-Nya maka
cintanya adalah palsu.
Cinta
Allah dan Rasulnya memiliki pengaruh terhadap jiwa seorang muslim .oleh karena
itu ia tidak cinta selain karena الله سبحانه وتعالى . tidak marah selain karena الله سبحانه وتعالى . tidak memberi selain karena الله سبحانه وتعالى . dan tidak menolak selain karena الله سبحانه وتعالى .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar