animasi

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Selasa, 03 Januari 2017

Ternyata Allah Bersama Orang yang Bersabar


Ternyata Allah Bersama Orang yang bersabar  

Sabaran ada terbagi tiga  :

1. Sabar dengan Allah Subhanahu wata’ala   

Artinya, memohon pertolongan kepada Allah Subhanahu wata’ala dan meyakini bahwa Dia-lah Dzat yang menjadikan seorang hamba bersabar. Betapa pun seseorang mampu bersabar maka semua itu berkat pertolongan dari Allah Subhanahu wata’ala, bukan kemampuan dirinya semata. Allah Subhanahu wata’ala berfirman, “Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah.” (an-Nahl: 127)

  2. Sabar karena Allah Subhanahu wata’ala  

Artinya , kesabaran yang dilakukan karena kecintaan kepada Allah Subhanahu wata’ala, menginginkan wajah-Nya, dan taqarub kepada-Nya. Bukan untuk menonjolkan diri, ingin dipuji orang, dan tujuan buruk lainnya.

3. Sabar bersama Allah Subhanahu wata’ala  

Artinya, kesabaran seorang hamba bersama syariat Allah l dan segala ketentuan hukum-Nya secara berkesinambungan, berteguh diri di atas syariat dan hukum tersebut, berjalan di atasnya, serta menjalankan segala konsekuensinya. Hidupnya selalu dikendalikan oleh syariat dan hukum tersebut, kapan saja dan di mana saja ia berada.

Demikianlah kondisi seseorang yang bersabar bersama Allah Subhanahu wata’ala. Ia senantiasa menjadikan dirinya berada di atas segala yang diperintahkan oleh Allah Subhanahu wata’ala dan dicintai-Nya. Kesabaran yang seperti ini adalah jenis kesabaran yang paling berat dan sulit. Itulah kesabaran yang ada pada diri ash-shiddiqin (orangorang yang sangat kuat keyakinannya kepada Allah Subhanahu wata’ala). (Madarijus Salikin karya al-Imam Ibnul Qayyim, 2/157)

Dalam ranah kehidupan beragama, para ulama mengklasifikasi sabar menjadi tiga,

1. Sabar di atas ketaatan kepada Allah Subhanahu wata’ala, dengan selalu mengerjakan segala perintah-Nya Subhanahu wata’ala.

2. Sabar dari perbuatan maksiat,  selalu menahan diri dari segala yang dilarang oleh Allah Subhanahu wata’ala.

3. Sabar atas segala musibah yang menimpa. (Lihat Qaidah fish Shabr karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah hlm. 90—91, Syarh Shahih Muslim karya al-Hafizh an-Nawawi 3/101, Madarijus Salikin 2/156, dll.)  
 
 Al-Quran Al-Karim telah menetapkan kekuatan untuk perkara ini. Sekiranya manusia mampu mengambil manfaat darinya, maka roh dan keinginannya akan menjadi kuat, dan pada akhirnya dia akan menang dalam pertempuran ini.

Didalam Al-Quran Al-Karim membahas mengenai hal itu, “Dan jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu.” Pembahasan mengenai sabar, terbagi ke dalam tiga macam: Sabar di dalam menghadapi musibah dan kesulitan, sabar di dalam melakukan ibadah dan sabar di dalam menjauhi maksiat. Begitu juga ganjaran bagi ketiga sabar itu berbeda-beda. Sabar di dalam menghadapi kesulitan mempunyai ganjaran yang besar, dan dalam pandangan Al-Quran ganjarannya tidak terhitung. Al-Quran berkata,”Sesungguhnya hanya orang-orang yang sabarlah dicukupkan pahala mereka tanpa batas.”  (QS.Az-Zumar : 10).

Sabar di dalam melakukan ibadah ganjarannya lebih besar daripada ganjaran sabar di dalam menghadapi musibah, dan ganjaran sabar di dalam menjauhi maksiat jauh lebih besar dibandingkan ganjaran sabar di dalam melakukan ibadah. Pada kesempatan yang lalu, secara ringkas kami telah berbicara mengenai sabar di dalam menghadapi musibah. Sungguh, merupakan pembahasan yang bermanfaat. Sebagai contoh, bayangkan oleh Anda sebuah kelas terdiri dari enam puluh anak, yang berbeda-beda akhlaknya. Sungguh, mengelola kelas yang seperti ini sangat sulit sekali. Jika tidak ada kesabaran dan keistiqamahan di sana maka anda akan merasa letih. Dan dalam keadaan yang seperti ini Anda tidak akan bisa menunaikan kewajiban. Oleh karena itu, kita akan berbicara seputar masalah sabar di dalam menghadapi kesulitan.
 
Pertama-tama, Al-Quran al-Karim menyebut sabar di dalam menghadapi musibah. Jika seseorang mampu bersikap istiqamah di dalam menghadapi berbagai kesulitan, dan tidak kehilangan keseimbangan dirinya, dan jika musibah menimpa dirinya dia tidak bersedih hati dan tidak kehilangan keseimbangan dirinya, maka yang demikian itu di samping akan memperkuat roh dan keinginannya, juga mau tidak mau akan menjadikannya mampu menundukkan “kesulitan-kesulitan dalam.” Dia akan dapat menggunakan kekuatan ini untuk menundukkan kecenderungan dan insting, di samping juga akan mendapat ganjaran yang besar.

Para ulama akhlak berkata, “Sesungguhnya setiap keutamaan mempunyai ganjaran dan tempat tersendiri. Akan tetapi menurut Al-Quran, sabar mempunyai ganjaran yang tidak terbatas. Karena, Al-Quran Al-Karim telah berkata, “Sesungguhnya hanya orang-orang yang sabarlah dicukupkan ganjaran mereka tanpa batas.”  (QS.Az-Zumar : 10).

Artinya, manusia yang sabar adalah manusia yang tidak kehilangan keseimbangan dirinya dalam menghadapi berbagai kesulitan, manusia yang tidak marah manakala kelelahan (jelas, amal perbuatannya ini dijalan Allah). Maka baginya pahala yang tidak terbatas. Maksudnya, orang ini mendapatkan ganjaran yang besar, yang tidak ada orang yang mengetahui seberapa besarnya kecuali Allah SWT. “Sesungguhnya hanya orang-orang yang sabarlah dicukupkan ganjaran mereka tanpa batas.” 

Tidak ada komentar: