animasi

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Selasa, 14 Februari 2017

Hanya Allah yang Memberi Rezeki

 


Hanya Allah yang Memberi Rezeki


 Nama Allah Ar Razzaq, Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ

“Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezki Yang mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.” (QS. Adz Dzariyat: 58).

Mengenai sifat Allah memberi rezeki disebutkan dalam ayat lain,

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا

“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya” (QS. Huud: 6)

وَإِذَا رَأَوْا تِجَارَةً أَوْ لَهْوًا انْفَضُّوا إِلَيْهَا وَتَرَكُوكَ قَائِمًا قُلْ مَا عِنْدَ اللَّهِ خَيْرٌ مِنَ اللَّهْوِ وَمِنَ التِّجَارَةِ وَاللَّهُ خَيْرُ الرَّازِقِينَ

“Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah: “Apa yang di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perniagaan”, dan Allah Sebaik-baik Pemberi rezki.” (QS. Al Jumu’ah: 11).

Mengenai nama Allah Ar Raaziq disebutkan dalam hadits Anas bin Malik, Nabi bersabda,

إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمُسَعِّرُ الْقَابِضُ الْبَاسِطُ الرَّازِقُ وَإِنِّى لأَرْجُو أَنْ أَلْقَى اللَّهَ وَلَيْسَ أَحَدٌ مِنْكُمْ يُطَالِبُنِى بِمَظْلَمَةٍ فِى دَمٍ وَلاَ مَالٍ

“Sesungguhnya Allah yang pantas menaikkan dan menurunkan harga, Dialah yang menahan dan melapangkan rezeki. Aku harap dapat berjumpa dengan Allah dan tidak ada seorang pun dari kalian yang menuntutku karena kezaliman pada darah dan harta.” (HR. Abu Daud no. 3451, Tirmidzi no. 1314, Ibnu Majah no. 2200. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)

Ar Razzaq dan Ar Raaziq Ar Razzaq dan Ar Raaziq adalah di antara nama Allah subhanahu wa ta’ala. Ar Raaziq sendiri bermakna Maha Pemberi Rezeki. Ar Razzaq sendiri adalah bentuk hiperbolis dari Ar Raaziq yang berarti banyak memberi rezeki di mana Allah yang menguasai seluruh perbendahan rezeki tersebut.
Hanya Allah Yang Memberi Rezeki

Allah yang memberi rezeki. Allah bersendirian dalam memberi rezeki tersebut, tanpa bersekutu dengan selain-Nya. Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ هَلْ مِنْ خَالِقٍ غَيْرُ اللَّهِ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ فَأَنَّى تُؤْفَكُونَ

“Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezki kepada kamu dari langit dan bumi? Tidak ada ilah (sesembahan yang berhak) selain Dia; maka mengapakah kamu berpaling (dari ketauhidan)?” (QS. Fathir: 3).

Allah Ta’ala juga berfirman,

وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا عِنْدَنَا خَزَائِنُهُ وَمَا نُنَزِّلُهُ إِلَّا بِقَدَرٍ مَعْلُومٍ

“Dan tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi Kami-lah simpanannya; dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu.” (QS. Al Hijr: 21).

Syaikh As Sa’di rahimahullah menerangkan, “Seluruh rezeki dan ketentuannya hanya Allah yang semata-mata memilikinya. Simpanan rezeki tersebut adalah di tangan Allah. Allah-lah yang memberi pada siapa yang Allah kehendaki, Allah pula yang menghalangi rezeki tersebut pada yang lain sesuai dengan hikmah dan rahmat-Nya yang luas. Setiap rezeki termasuk di dalamnya adalah hujan, Allah turunkan sesuai dengan kadanya. Tidak mungkin rezeki tersebut lebih atau kurang dari yang telah Allah tentukan.” (Tafsir As Sa’di, hal. 452).

Begitu pula Allah memberi rezeki pada seluruh makhluk-Nya. Berbagai rezeki diberikan di berbagai waktu dan tempat. Allah mengeluarkan rezeki tersebut tanpa ada kesulitan sama sekali. Dalam ayat disebutkan,

وَكَأَيِّنْ مِنْ دَابَّةٍ لَا تَحْمِلُ رِزْقَهَا اللَّهُ يَرْزُقُهَا وَإِيَّاكُمْ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

“Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezkinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Ankabut: 60).

Syaikh As Sa’di rahimahullah menerangkan bahwa ada binatang di muka bumi yang lemah tidak memiliki kekuatan dan tidak memiliki kecerdasan yang kuat, ia tidak bisa menyimpan rezekinya. Tetapi rezeki selalu bersamanya karena Allah yang menjaminnya di setiap waktunya. (Tafsir As Sa’di, hal. 452).


Sumber :

Kitabut Tauhid fii Dhou-il Quran was Sunnah, Muhammad bin Ibrahim bin ‘Abdullah At Tuwaijiriy, terbitan Dar Ashdaul Mujtama’, cetakan pertama, tahun 1432 H.

Syarh Asmaullahil Husna fii Dhou-il Kitab was Sunnah, Dr. Sa’id bin ‘Ali bin Wahf Al Qahthani, cetakan ke-12, tahun 1431 H.

Tafsir As Sa’di (Taisir Al Karimir Rahman), Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di, terbitan Muassasah Ar Risalah, cetakan kedua, tahun 1433 H.


Tidak ada komentar: