﷽
Diriwayatkan
oleh Muadz bin Jabal ra. dari Ibnu Abbas ra. Dia berkata "Pada
suatu hari, kami bersama Rasulullah ﷺ sedang mengadakan
pertemuan di rumah salah seorang sahabat Anshar di Madinah."
Tiba-tiba
iblis memanggil dari luar,
Iblis
: "Wahai penghuni rumah, apakah kalian mengizinkan aku masuk, karena
kalian membutuhkan aku..?"
Rasulullah
ﷺ bertanya kepada para sahabat,
Rasulullah ﷺ
: "Apakah kalian tahu siapa yang berseru itu..?"
Para
Sahabat
: "Tentu Allah dan rasulnya yang lebih tahu."
Rasulullah ﷺ
: "Dia adalah Iblis yang terkutuk..! Semoga Allah senantiasa
melaknatnya."
Umar
bin Khatab ra.
: "Wahai Rasulullah, apakah engkau mengizinkan aku membunuhnya..?"
Rasulullah
ﷺ : "Bersabarlah wahai Umar, apakah
engkau tidak tahu bahwa dia termasuk yang tertunda kematiannya sampai waktu
yang ditentukan (Hari Kiamat)..?" Sebagaimana permintaan Iblis sendiri
kepada Allah SWT yang tercantum dalam Al-Qur'an "Iblis
berkata, "Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka di bangkitkan."
(QS al-A'raf [7] : 14). Kemudian Allah SWT mengabulkan permohonannya
dengan jawaban yang terdapat pada ayat selanjutnya. "Sesungguhnya
kamu termasuk mereka yang diberi tangguh (hidup sampai Hari Kiamat)."
(QS al-A'raf [7] : 15).
Rasulullah ﷺ melanjutkan perkataanya,
Rasulullah ﷺ melanjutkan perkataanya,
Rasulullah ﷺ
: "Wahai sahabat, silahkan bukakan pintu untuknya, karena dia sedang
diperintahkan Allah SWT. Kemudian perhatikan dan pahamilah apa yang dia
ucapkan nanti serta dengarkan apa yang akan dia sampaikan kepada
kalian..!"
Kemudian
pintu di buka dan Iblis masuk di tengah-tengah kami. Ternyata dia adalah
seorang yang sudah tua bangka dan buta sebelah matanya. Dagunya
berjanggut sebanyak tujuh helai yang panjangnya seperti ranbut kuda, kedua kelopak
matanya masyquqatani (memanjang terbelah ke atas tidak ke
samping). Kepalanya seperti kepala gajah yang sangat besar, gigi
taringnya memanjang keluar seperti taring babi, dan kedua bibirnya seperti
bibir macan. Dalam Alqur'an di gambarkan bahwa kepala setan
seperti buah zaqqum, "Buahnya (Zaqqum)
seperti kepala Setan-setan." (QS ash-Shaffat [37] : 65).
Iblis
masuk,
Iblis
: "Assalamu' alaika ya Muhammad (Salam untukmu wahai Muhammad),
assalamu' alaikum ya jama' atal muslimin (Salam untuk kalian semua wahai
golongan muslimin)."
Rasulullah ﷺ
: "Assalamu' lillah ya la' inin (Keselamatan hanya milik Allah SWT,
wahai mahluk terlaknat). Aku mengetahui engkau punya keperluan terhadap
kami. Apa keperluanmu itu wahai Iblis..?"
Iblis
: "Wahai Muhammad, aku datang bukan karena keinginannku sendiri, tetapi
aku datang karena ada yang memerintah dan memaksaku datang kemari."
Rasulullah ﷺ : "Apakah yang membuatmu terpaksa
datang ke sini, wahai terlaknat..?"
Iblis
: "Aku didatangi oleh malaikat utusan Tuhan Yang Maha Agung, dan dia
berkata kepadaku." Berikut perkataan malaikat kepada Iblis,
"Sesungguhnya Allah SWT menyuruhmu untuk datang kepada Rasulullah ﷺ dalam keadaan hina dan tunduk, Engkau harus
memberitahukan kepadanya bagaimana tipu muslihat, godaan, dan rekayasamu
terhadap Bani Adam. Bagaimana engkau membujuk dan merayu mereka.
Engkau harus menjawab dengan jujur semua yang ditanyakan kepadamu."
Allah SWT berfirman, "Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, jika engkau
berbohong sekali saja dan tidak berkata benar dalam memberikan jawaban pada
utusan-Ku, niscaya Aku (Allah) jadikan kamu (Setan) hancur menjadi debu yang
dihempas oleh angin dan Aku (Allah) puaskan musuhmu (manusia) karena bencana
yang menimpamu itu, (dengan ancaman itu Iblis takut dan berkata jujur).
Memulai
Berdialog
Iblis
: "Wahai Muhammad, sekarang aku datang kepadamu sebagaimana aku
diperintahkan. Sekarang tanyakanlah kepadaku apa yang engkau
inginkan. Jika aku tidak memuaskanmu tentang apa yang engkau tanyakan
kepadaku, niscaya musuhku akan puas atas musibah yang akan menimpaku (karena
aku pasti jadi debu). Tiada beban yang lebih berat bagiku dari pada
melihat para musuhku lega dengan apa yang menimpa diriku."
Rasulullah ﷺ
: "Baiklah aku akan mulai bertanya kepadamu, "Jika engkau
benar-benar jujur, maka beritahukanlah kepadaku orang yang paling engkau
benci..?"
Iblis
: "Engkau, wahai Muhammad, engkau adalah mahluk Allah yang paling aku
benci, dan kemudian orang-orang yang mengikuti agamamu. Artinya
orang-orang yang mengikuti agama Allah dan tidak menyimpang dari
ajaran-ajaran-Nya."
Rasulullah ﷺ
: "Siapa lagi yang engkau benci..?"
Iblis
: "Anak muda yang bertaqwa dan secara total menyerahkan seluruh jiwa
dan raganya kepada Allah SWT."
Rasulullah ﷺ
: "Lalu siapa lagi...?"
Iblis
: "Orang Alim (yang berilmu) dan Wara' (menjaga diri dari syubhat) dan
orang yang penyabar."
Rasulullah ﷺ
: "Lalu siapa lagi..?"
Iblis
: "Orang yang terus menerus dalam keadaan suci dan menjaga diri dari
kotoran. Yaitu orang yang selalu memperbaiki wudhunya. Oleh karena
itu banyak ahli ibadah yang selalu dalam kondisi suci (mempunyai wudhu)
walaupun tidak akan melakukan shalat. Begitu juga orang yang selalu
menjaga dan membersihkan hatinya dari sifat su'uzhan (berprasangka buruk), iri
hati, dengki dan sebagainya. Kemudian orang yang menghilangkan penyakit
hatinya, karena orang yang selalu bersih badan hatinya serta bersih dari dosa
(selalu betaubat) orang itu dicintai Allah SWT seperti yang terdapat pada
Al-Quran penutup ayat surah Al-Baqarah, "Sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang
mensucikan diri." (QS al-Baqarah [2] : 222).
Rasulullah ﷺ
: "Lalu siapa lagi..?"
Iblis
: "Orang miskin (fakir) yang sabar dan tidak menceritakan atau
mengadukan kefakiran dan keluh kesahnya kepada orang lain. Keluh kesahnya
hanya diadukan kepada Allah SWT semata, dan aku paling tidak senang kepada
manusia yang dicintai Allah. Bukankah Allah SWT mengatakan, "Dan Allah menyukai orang-orang yang sabar."
(QS Ali-Imran [3] : 146). Aku pasti menggoda orang seperti ini. Dan
ada kabar lagi dari Allah bahwa ampunan dan kesabaran merupakan laba dari
sebuah perdagangan bagi Allah yang tidak akan ada ruginya dan hal-hal yang
diutamakan, "Tetapi orang yang bersabar dan
memaafkan sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang
diutamakan." (QS asy-Syura [42] : 43)."
Rasulullah ﷺ
: "Bagaimana engkau tahu bahwa dia penyabar..?"
Iblis
: "Wahai Muhammad, jika dia mengadukan keluh kesahnya kepada sesama
mahluk selama tiga hari, Tuhan tidak memasukkan dirinya ke dalam golongan
orang-orang yang sabar. Harus pula engkau ketahui, bahwa orang yang sabar
dan bersyukur merupakan tanda kekuasaan Allah. Dalam Al-Qur'an Allah
berkali-kali menyebutkan tentang orang-orang yang sabar sebagaimana yang
terdapat dalam QS Ibrahim [14] : 5, QS Lukman [3] : 31, QS Saba' [34] : 19, QS
asy-Syura [42] : 33. Dan lebih dari itu, Allah akan memberikan martabat
yang tinggi padanya. Sebagai bukti, tidak-kah engkau ingat tentang Yusuf
as. yang dengan kesabarannya menjadi orang yang dimuliakan Allah. Dan aku
pasti akan merusak kesabaran umatmu dengan tipuan-tipuanku sehingga mereka
tidak akan mendapat keberuntungan."
Rasulullah ﷺ :
"Lalu siapa lagi..?"
Iblis
: "Orang yang pandai bersyukur."
Rasulullah ﷺ
: "Bagaimana engkau tahu bahwa dia bersyukur..?"
Iblis
: "Jika aku melihat dia mengambil dan meletakkan sesuatu pada tempatnya
yang halal, tidak tamak, qanaah (menerima apa adanya pemberian Allah) dan
selalu bersedekah dari kelebihan yang dia miliki. Aku pasti menggoda
orang seperti itu agar dia tidak lagi bersyukur dan aku akan menakut-nakutinya
dengan kemiskinan dan mengajaknya berbuat kejahatan." Di dalam
Al-Qur'an dijelaskan, "Syaitan menjanjikan
(menakut-nakuti) kamu degan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan
(kikir); Sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan
karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui."
(QS al-Baqarah [2] : 268).
Rasulullah ﷺ
: "Bagaimana keadaanmu jika umatku mengerjakan shalat..?"
Iblis
: "Aku merasa panas dan gemetar, tetapi aku tetap mengintai dan
menggodanya agar dia dapat berpaling."
Rasulullah ﷺ
: "Mengapa sampai seperti itu wahai terlaknat..?"
Iblis
: "Bukankah jika seorang hamba bersujud kepada Allah dengan sekali
sujud saja, maka Allah mengangkat derajatnya satu tingkat. Perintah sujud
itu adalah awal dari murka Allah kepadaku sampai sekarang." Itu
tercantum dalam Al-Qur'an, "Dan (ingatlah) ketika
kami berfirman kepada malaikat, "Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah
mereka kecuali Iblis; dia enggan dan takabur dan adalah dia termasuk golongan
orang-orang yang kafir." (QS al-Baqarah [2] : 34).
Rasulullah ﷺ
: "Jika mereka berpuasa..?"
Iblis
: "Aku terbelenggu sampai mereka berbuka puasa (dalam arti membatalkan
puasanya) dengan makan dan minum atau melakukan perbuatan lain yang menyebabkan
batal puasanya."
Rasulullah ﷺ
: "Jika mereka menunaikan ibadah haji..?"
Iblis
: "Aku menjadi gila, karena tidak tahu dari mana lagi aku akan
memasukkan tipu daya. Semua pintu sudah tertutup. Bukankah dia
sedang berkonsentrasi membaca talbiyah? Tetapi aku tetap mengintainya
agar dia bisa takabur dalam beribadah."
Rasulullah ﷺ
: "Jika mereka membaca Al-Qur'an..?"
Iblis
: "Aduh, aku meleleh seperti timah meleleh di atas api."
Rasulullah ﷺ:
"Jika mereka berzakat..?"
Iblis
: "Seakan-akan orang orang berzakat itu mengambil gergaji atau kapak
dan memotongku menjadi dua."
Rasulullah ﷺ
: "Mengapa begitu, wahai Abu Murrah..?"
Iblis
: "Bukankah ada empat manfaat dalam zakat itu yang menjadikan orang
yang melakukannya jauh dariku. 1.) Tuhan menurunkan berkah atas
hartanya. 2). Menjadikan orang yang berzakat disenangi mahluk-Nya yang
lain. 3.) Menjadikan zakatnya sebagai penghalang atara dirinya dengan api
neraka. 4.) Dengan zakat, Tuhan mencegah bencana dan malapetaka agar
tidak menimpanya."
Rasulullah ﷺ
: "Kapan engkau merasa mudah membujuk umatku..?"
Iblis
: "Pada tiga saat (situasi)." 1.) Sewaktu dia marah, karena
dia sendiri yang telah mengobarkan nafsunya. 2.) Di saat dia bingung
menentukan pilihan. (pada saat itu aku menyusup dengan cepat). 3.)
Sewaktu dua orang laki-laki dan perempuan yang bukan mahram berduaan (aku
tunggu sampai mereka melakukan sesuatu)."
Iblis
: "Wahai Muhammad, pada zaman Jahiliyah, sebelum menjadi pengikutmu dia
tidak taat kepadaku, bagaimana mungkin di zaman Islam ini dia akan mentaatiku?
aku sulit membujuknya, oleh karena itu dia aku tinggalkan."
Iblis
: "Demi Tuhan, Aku takut bertemu dengan Umar karena ketegasannya dalam
menyikapi perintah dan larangan syariat-mu."
Iblis
: "Aku malu dengan orang yang para malaikat saja malu kepadanya."
Iblis
: "Andai saja aku dapat selamat darinya dan tidak pernah bertemu
dengannya (menukar dirinya kepala dengan kepala), dan kemudian dia meninggalkanku,
tetapi dia sama sekali tidak pernah melakukan hal itu." (Ali bin Abu
Thalib terkenal cerdas, jadi Iblis ingin menukarkan kepalanya).
Demikian
Dialog antara Rasulullah SAW dengan Iblis Laknatullah pada artikel ini dan akan
kami lanjutkan dengan artike
Kemudian Rasulullah ﷺ menyebutkan,
"Segala puji hanya bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menjadikan engkau menderita sampai Hari Kiamat."
Kemudian Iblis membantah,
"Haihaata-haihaata
(tidak mungkin-tidak mungkin). Bagaimana mungkin umatmu akan bahagia
sementara aku masih hidup dan tidak mati sampai Hari Kiamat..? Bagaimana
umatmu senang sementara aku masuk dalam diri mereka melalui aliran darah,
daging, sedangkan mereka tidak melihatku..? Demi Tuhan yang telah
menciptakan aku dan memberi aku waktu untuk menunggu sampai hari mereka di
bangkitkan, akan aku sesatkan mereka semua."
Ingat
Qur'an Surat al-A'raf "Seperti mereka telah menyesatkanku, aku akan
menghalang-halangi mereka dari jalan Allah yang lurus" (QS al-A'raf
[7] : 16). Lalu Iblis melanjutkan dengan mengatakan, "Aku akan
datangi mereka dari semua jurusan muka-belakang, kanan-kiri dan orang yang
bersyukur tidak dapat didatangi setan."
Dalam
QS al-A'raf [7] : 17 Allah berfirman, "Kemudian saya akan datangi
mereka dari muka dan dari belakang mereka, dan engkau tidak akan mendapati
kebanyakan mereka bersyukur (taat)."
Dan
siapa saja tidak terkecuali, yang bodoh atau yang pandai, buta huruf atau
tidak, kafir atau beriman, kecuali baga para hamba yang mukhlis (ikhlas),
seperti yan tertulis dalam Al-Qur'an, "Kecuali hamba-hamba Engkau yang
mhklis di antara mereka." (QS al-Hijr [15] : 40)
Iblis
melanjutkan dialog ini dan berkata kepada Rasulullah
ﷺ :
"Apakah
engkau belum pernah mendengar cerita seorang Abid (orang yang tekun beribadah)
dari Bani Israil yang gemar beribadah itu. Akulah yang menggelincirkannya
dengan berbagai cara dan jurus. Abid itu sangat tekun beribadah, namun
dia orang yang kekurangan harta, maka dia pasti menginginkan uang untuk
kehidupannya."
Lalu sang Iblis bercerita : Di ujung desa dimana Abid itu tinggal terdapat
sekelompok orang yang selalu menyembah pohon. Melihat keadaan itu Abid
tak mau tinggal diam, tapi dia ingin berdakwa dengan caranya sendiri.
Lalu Abid itu mengambil kampak kesayangannya dan mendatangi pohon tempat ritual
penyembahan tersebut dilaksanakan. Dengan semangat yang berapi-api, Abid
pun berangkat dengan tergesa-gesa. Tetapi di tengah perjalanan Abid
bertemu dengan Iblis yang kemudian membujuknya :
Iblis
: "Apa perlunya engkau ke sana..? Buang buang waktu saja..! Bukankah
lebih baik engkau beribadah..?"
Abid
: "Aku mau menumbangkan kemusyrikan. Kalau pohon itu tidak
ditumbangkan, maka banyak orang yang terus mendatanginya dan meminta sesuatu
padanya, sehingga mereka tidak lagi menyembah dan meminta kepada Allah Yang
Maha Esa."
Iblis
: "Kalau engkau tumbangkan pohon itu, maka orang-orang itu pasti akan
mencari pohon lain yang bisa disembah dan engkau akan kewalahan mengikuti
mereka. Biarkan saja mereka dan tetaplah engkau beribadah."
Abid
: "Tidak ada seorang pun yang dapat menghalangi keinginanku ini."
Iblis
: "Sudahlah Abid lebih baik engkau beribadah saja."
Abid
: "Bukankah yang akan aku kerjakan ini adalah bagian dari ibadah..?
Kalau engkau tetap menghalangiku, ayo sekarang kita bertarung dan siapakah di
antara kita yang menang..!
Lalu
keduanya pun bertarung dan akhirnya pertarungan itu dimenangkan oleh sang
Abid. Tubuh iblis diinjak oleh kaki Abid. Ketika Abid hendak
mengayunkan kampaknya pada tubuh Iblis yang telah diinjaknya itu, Iblis pun
meminta ampun dan berjanji tidak akan menghalangi dakwahnya, bahkan berjanji
akan membantunya. Setelah Abid menerima maaf dari Iblis, kemudian Iblis dilepaskan
dari injakan kakinya, lalu Iblis itu mulai merayunya kembali.
Iblis
: "Jadi engkau ingin beribadah..? Baiklah, aku akan membantumu.
Engkau tidak pernah melakukan ibadah dengan bersedekah bukan..? Bukankah
sedekah itu bagian dari ibadah..?"
Abid
: "Ya..!, cepat apa yang akan engkau lakukan untuk membatu
saya..?"
Iblis
: "Setiap bangun dari tidur, coba engkau lihat apa yang ada di bawah
bantalmu. Engkau akan menemukan uang satu Dinar, dan dengan uang itu
engkau bisa menyedekahkannya sebagai ibadah."
Abid
: "Awas.. kalau engkau bohong..!"
Abid
pun lalu tidur. Ketika bangun dia tidak lupa mengangkat bantalnya untuk
membuktikan perkataan sang Iblis. Dan benar di bawah bantal dia menemukan
uang satu Dinar. Abid pun tersenyum gembira melihat kenyataan itu.
Keesokan
harinya saat dia bangun tidur, Abid mengulangi kembali mengangkat bantalnya,
dan dia kembali mendapati uang satu Dinar di bawah bantalnya. Sehingga
pada hari-hari berikutnya dia merasa tidak perlu ragu lagi.
Namun
untuk hari ke tiga, uang Dinar yang dijanjikan itu tidak ada. Abid pun
marah dan dia segera mengambil kampaknya untuk menebang pohon yang dijadikan
sesembahan banyak orang. Di tengah perjalanan, Abid berjumpa lagi dengan
Iblis dan menyatakan akan kebohongannya itu. Tanpa basa-basi Abid lalu
mengajak Iblis untuk bertarung lagi.
Untuk
kedua kalinya Abid dan Iblis bertarung. Keduanya bertarung dengan sepenuh
kekuatan. Namun pada pertarungan kali ini Iblis yang menang.
Tahukah
engkau mengapa Abid sekarang kalah..? Sebab dia tidak lagi ikhlas kepada
Allah. Dia telah mengalihkan niatnya pada uang satu Dinar. Sehingga
kekuatan yang dimilikinya tidak seperti dulu. Keikhlasannya telah ternoda
dan dia tidak merasakannya, sehingga Allah mencabut kekuatannya itu.
Kemudia
dialog antara Rasulullah ﷺ
dengan Iblis dilanjutkan
Rasulullah ﷺ
: "Siapakah orang yang mukhlis itu menurutmu..?
Iblis : "Apakah engkau tidak tahu
wahai Muhammad, barang siapa cinta Dirham dan Dinar, maka dia tidak termasuk
orang yang ikhlas untuk Allah.
Jika aku melihat orang yang tidak suka Dirham dan Dinar,
serta tidak suka puji dan pujaan, maka aku tahu bahwa dia adalah orang yang
ikhlas karena Allah, oleh karena itu aku tinggalkan dia.
Sesungguhnya orang yang cinta harta, pujian dan hatinya
tergantung pada nafsu (syahwat) dunia, dia lebih rakus dari orang yang aku
jelaskan kepadamu. Tak tahukah engkau bahwa cinta harta termasuk salah
satu dosa besar..?
"Wahai.. Muhammad, tak tahukah engkau bahwa mencintai
kedudukan dan sombong termasuk dosa besar..?"
"Wahai.. Muhammad, tidak tahukah
engkau, akulah yang memalingkan niat para pemimpin dari uamtmu..? mula-mula
mereka memikirkan umat (amanah), tapi lama kelamaan mereka hanya memikirkan
diri sendiri dan keluarganya, sampai akhirnya mereka menjadi rakus dan semua
milik rakyat dikuasai, dan itu semua adalah kepandaianku."
"Wahai Muhammad, tidak tahukah
engkau, bahwa aku punya tujuh puluh ribu anak. Setiap anak dari mereka
mempunyai tujuh puluh ribu setan.
Di antara mereka telah aku tugaskan
untuk menggoda golongan ulama, orang-orang pandai, sebagian lagi aku tugaskan
untuk menggoda anak muda, sebagian lagi menggoda orang tua, dan sebagian lagi
menggoda orang-orang yang lemah.
Adapun anak-anak muda, tidak ada
perbedaan di antara kami dan mereka, sementara anak-anak kecilnya, mereka
bermain apa saja yang mereka kehendaki bersamanya.
Sebagian telah aku tugaskan untuk menggoda orang-orang yang
rajin beribadah,
sebagian lagi untuk kaum yang menjauhi
dunia (zuhud) (orang-orang zuhudpun tetap digoda setan dengan
kezuhudannya).
"Setan
itu masuk ke dalam dan luar diri mereka, dari suatu keadaan ke keadaan yang
lain, dari satu pintu ke pintu yang lain. Mereka mempengaruhi manusia
dengan banyak sebab.
Setan mengambil keikhlasan mereka dan
menjadikan mereka menyembah Allah tanpa rasa ikhlas."
"Apakah engkau tidak tahu kisah
seorang pendeta yang beribadah secara ikhlas selama tujuh puluh tahun, sehingga
orang yang sakit menjadi sehat berkat dakwahnya.
Kemudian aku tidak pernah
meninggalkannya sampai ia berzina, membunuh, berbohong, ingkar dan akhirnya
bertekuk lutut dan besujud kepadaku. Dialah yang disebut Allah dalam
Al-Qur'an,
"Bujukan orang-orang munafik itu
adalah seperti (bujukan) setan ketika mereka berkata pada manusia,
"Kafirlah engkau..!" Maka tatkala manusia itu kafir dia berkata,
sesungguhnya aku berlepas dari diri kamu karena sesungguhnya aku takut
kepada Allah Tuhan semesta alam." (QS al-Hasyr [59] : 16)
Wahai
Muhammad, jika saya menyimpang dan berdusta kepadamu, maka hendaknya engkau
memohon kepada Allah agar saya dijadikan debu yang lembut. Wahai Muhammad, apakah
engkau masih juga merasa gembira terhadap ummatmu, sementara saya bisa
memurtadkan seperenam dari ummatmu untuk keluar dari Islam?”.
Kemudian
Rasulullah ﷺ
meneruskan pertanyaannya,
“Wahai mahluk yang terkutuk, siapa teman
dudukmu?”.
”Orang-orang
yang suka makan riba”, jawab Iblis.
“Lalu
siapa teman dekatmu?”, tanya Rasulullah ﷺ.”Orang yang berzina”, jawab Iblis.
“Siapa
teman tidurmu?”, tanya Rasulullah ﷺ”Orang yang mabuk”, jawab Iblis.
“Siapa
tamumu?”, tanya Rasulullah ﷺ.”Pencuri”, jawab Iblis.
“Siapa
utusanmu?”, tanya Rasulullah ﷺ.”Tukang sihir”, jawab Iblis.
“Apa
yang menyenangkan pandangan matamu?”, tanya Rasulullah ﷺ .”Orang
yang bersumpah dengan talak”, jawab Iblis.
“Siapa
kekasihmu?”, tanya Rasulullah ﷺ.”Orang yang meninggalkan shalat Jum’at”, jawab Iblis.
“Wahai
mahluk yang terkutuk, apa yang mengakibatkan punggungmu patah?”, tanya
Rasulullah ﷺ.”Suara
ringkik kuda untuk berperang membela agama Allah SWT”, jawab Iblis.
“Apa
yang membuat hatimu panas?”, tanya Rasulullah ﷺ.”Banyak beristighfar kepada Allah, baik di
malam hari maupun di siang hari”, jawab Iblis.
“Apa
yang membuatmu merasa malu dan hina?”, tanya Rasulullah ﷺ.”Sedekah
secara rahasia”, jawab Iblis.
“Apa
yang menjadikan matamu buta?”, tanya Rasulullah ﷺ.” Shalat diwaktu sahur”, jawab Iblis.
“Apa
yang dapat mengendalikan kepalamu?”, tanya Rasulullah ﷺ.”Memperbanyak shalat berjamaah”, tutur
Iblis.
“Siapa
orang yang paling membahagiakanmu?”, tanya Rasulullah ﷺ .”Orang
yang sengaja meninggalkan shalat”, tutur Iblis.
“Siapa
yang paling celaka menurut engkau?”, tanya Rasulullah ﷺ.”Orang-orang yang kikir”, jawab Iblis.
“Apa
yang paling menyita pekerjaanmu?”, tanya Rasulullah ﷺ.”Majelis orang-orang alim”, jawab Iblis
“Bagaimana
cara engkau makan?”, tanya Rasulullah ﷺ .”Dengan
tangan kiriku dan jari-jemariku”, jawab Iblis.
“Dimana
engkau mencari tempat berteduh untuk anak-anakmu diwaktu panas?”, tanya
Rasulullah ﷺ.”Dibawah
kuku manusia”, jawab Iblis.
“Berapa
kebutuhan yang pernah engkau minta kepada Tuhanmu?”, Tanya Rasulullah ﷺ.”Sepuluh
macam”, jawab Iblis.
“Apa
saja itu wahai mahluk terkutuk?”,
tanya
Rasulullah ﷺ
.Iblis pun menjawab : “Saya meminta-Nya agar saya bisa
berserikat dengan anak-cucu Adam dalam harta kekayaan dan anak-anak mereka.
Akhirnya Allah mengizinkanku berserikat dalam kelompok mereka. Itulah maksud
firman Allah SWT : ‘Dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak
dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh setan kepada
mereka melainkan tipuan belaka’. QS.Al-Isra’:64).
Setiap
harta yang tidak dikeluarkan zakatnya, maka saya ikut memakannya. Saya juga
ikut makan makanan yang bercampur riba dan haram serta segala harta yang tidak
dimohonkan perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.
Setiap
orang yang tidak memohon perlindungan kepada Allah dari setan ketika bersetubuh
dengan istrinya, maka setan akan ikut bersetubuh. Akhirnya melahirkan anak yang
mendengar dan taat kepadaku.
Begitu pula
orang yang naik kendaraan dengan maksud mencari penghasilan yang tidak
dihalalkan, maka saya adalah temannya. Itulah maksud firman Allah SWT: ‘Dan
kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki’.
(QS.Al-Isra’:64).
Saya
memohon kepada-Nya agar saya punya rumah, maka rumahku adalah kamar mandi.
Saya
memohon agar saya punya masjid, akhirnya pasar menjadi
masjidku.
Saya
memohon agar saya punya Al-Qur’an, maka syair adalah
Al-Qur’anku.
Saya
memohon agar saya punya adzan, maka terompet adalah
penggilan adzanku.
Saya
memohon kepada-Nya agar saya punya tempat tidur, maka orang-orang
mabuk adalah tempat tidurku.
Saya
memohon agar saya memiliki teman-teman yang menolongku, maka kelompok Al-Qadariyyah menjadi teman-teman yang membantuku.
Dan
saya memohon agar saya memiliki teman-teman dekat, maka orang-orang yang menginfakkan harta kekayaannya untuk
kemaksiatan adalah teman dekatku.
Itulah
maksud firman Allah SWT : ‘Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah
saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya’. (QS.Al-Isra’:27) “.
Rasulullah ﷺ berkata
kepada Iblis, “Andaikan tidak setiap apa yang engkau ucapkan itu didukung oleh
ayat-ayat dari Kitab Allah tentu aku tidak akan membenarkanmu”. Lalu Iblis
berkata lagi,
“Wahai
Muhammad, saya memohon kepada Allah agar saya bisa melihat anak-cucu Adam,
sementara mereka tidak bisa melihatku.
Kemudian
Allah menjadikan aku bisa mengalir melalui peredaran darah mereka.
Diriku
bisa berjalan kemanapun sesuai kemauan diriku dan dengan cara bagaimana pun.
Kalau saya mau dalam sesaat pun bisa.
Kemudian
Allah berfirman kepadaku. ‘Engkau bisa melakukan apa saja yang kau minta’.
Akhirnya saya merasa senang dan bangga sampai hari Kiamat. Sesungguhnya orang
yang mengikutiku lebih banyak daripada orang yang mengikutimu. Sebagian besar
anak-cucu Adam akan mengikutiku sampai hari Kiamat”.
Iblis
melanjutkan lagi,
“Saya
memiliki anak yang saya beri nama Atamah.
Ia akan kencing di telinga seorang hamba
ketika ia tidur meninggalkan shalat Isya’.
Andaikan tidak karenanya tentu manusia tidak akan tidur terlebih dahulu sebelum
menjalankan shalat.
Saya
juga punya anak yang saya beri nama Mutaqadhi.
Apabila ada seorang hamba melakukan ketaatan (ibadah) dengan rahasia dan ingin
menutupinya, maka anak saya tersebut senantiasa membatalkannya dan dipamerkan
ditengah-tengah manusia, sehingga semua manusia tahu. Akhirnya Allah
membatalkan sembilan puluh sembilan dari seratus pahala. Sehingga yang tersisa
hanya satu pahala. Sebab setiap ketaatan yang dilakukan secara rahasia akan
diberi seratus pahala.
Saya
punya anak lagi yang bernama Kuhyal, dimana ia bertugas mengusapi celak mata
semua orang yang sedang berada di majelis pengajian dan ketika khatib sedang
berkuthbah. Sehingga mereka terkantuk dan akhirnya tidur, tidak bisa
mendengarkan apa yang dibicarakan para ulama. Mereka yang tertidur tidak akan
ditulis pahala sedikitpun untuk selamanya”.
Iblis
melanjutkan lagi, “Setiap kali ada perempuan keluar
mesti ada setan yang duduk di pinggulnya, ada pula yang duduk di daging yang
mengelilingi kukunya. Dimana mereka akan menghiasi kepada
orang-orang yang melihatnya. Kedua setan itu kemudian berkata kepadanya,
‘Keluarkan tanganmu’. Akhirnya ia mengeluarkan tangannya, kemudian kukunya
tampak, lalu kelihatan nodanya”.
Iblis melanjutkan
lagi,
“Wahai
Muhammad, sebenarnya saya tidak bisa menyesatkan sedikit pun. Akan tetapi saya
hanya akan mengganggu dan menghiasi. Andaikan saya memiliki hak dan kemampuan
untuk menyesatkan, tentu saya tidak membiarkan segelintir manusia pun di muka
bumi ini yang masih sempat mengucapkan dua
kalimat Syahadat, ‘Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah
Utusan-Nya’. Tidak akan ada lagi orang yang shalat dan berpuasa. Sebagaimana
engkau wahai Muhammad, tidak berhak untuk memberikan hidayah sedikit pun kepada
siapa saja. Akan tetapi engkau adalah seorang utusan dan penyampai amanat dari
Allah. Andaikan engkau memiliki hak dan kemampuan untuk memberi hidayah, tentu
engkau tidak akan membiarkan segelintir orang kafir pun di muka bumi ini.
Engkau
hanyalah sebagai argumentasi (Hujjah) Allah SWT terhadap mahluk-Nya. Sementara
saya hanyalah menjadi sebab celakanya orang yang sebelumnya sudah dicap oleh
Allah sebagai orang celaka. Orang yang bahagia dan
beruntung adalah orang yang dijadikan bahagia oleh Allah sejak dalam perut
ibunya, sedangkan orang yang celaka adalah orang yang dijadikan celaka oleh
Allah sejak dalam perut ibunya”.
Rasulullah ﷺ kemudian
membacakan firman Allah SWT : “Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia
menjadikan manusia ummat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih
pendapat. Kecuali orang-orang yang diberi Rahmat oleh Tuhanmu’. (QS.Hud:118-119).
Kemudian beliau
Nabi ﷺ
melanjutkan dengan firman Allah SWT : “Dan adalah ketetapan Allah itu suatu
ketetapan yang pasti berlaku”. (QS.Al-Ahzab:38).
Lantas
Rasulullah ﷺ berkata
lagi kepada iblis,
“Wahai
Abu Murrah (iblis), apakah engkau masih mungkin bertobat dan kembali
kepada Allah, sementara saya akan menjaminmu masuk surga”.
Iblis
menjawab,
“Wahai
Rasulullah, Ketentuan telah memutuskan dan Qalam pun telah kering dengan apa
yang terjadi seperti ini hingga hari Kiamat nanti. Maka Maha Suci Allah Yang
telah menjadikanmu sebagai tuan para Nabi dan Khathib para penduduk Surga, Dia
telah memilih dan mengkhususkan dirimu. Sementara Dia telah menjadikan saya
sebagai tuan orang-orang celaka dan Khatib para
penduduk Neraka. Saya adalah mahluk yang celaka lagi terusir. Ini
adalah akhir dari apa yang saya beritahukan kepadamu, dan saya mengatakan
sejujurnya “.
Segala Puji
bagi Allah Tuhan Semesta Alam, Awal dan Akhir, Zhahir dan Bathin Dan semoga
Shalawat dan Salam sejahtera tetap diberikan kepada seorang Nabi yang Ummi dan
kepada para keluarga dan sahabatnya serta para Utusan dan para Nabi.
[ Dikutip dari
Syajaratul Kaun, doktrin tentang pribadi manusia pilihan, Muhammad ﷺ, yang
ditulis oleh Asy-Syaikh Al-Akbar Muhyidin Ibnu Arabi Abdullah Muhammad bin Ali
bin Muhammad bin Ahmad bin Ali Al-Hatimi Ath-Tha’i Al-Andalusia ]
Demikianlah
Artikel ini kami posting untuk dijadikan bahan bacaan semoga dapat menambah
ketaqwaan kita kepada Allah SWT